Meraih Pahala di Balik Rutinitas Harian
Meraih Pahala di Balik Rutinitas Harian
Penulis :
Ustadz Syafaat Al-Munawiy –hafizhahullah-
(Pengajar Ma’had Subulus Salam Samaya, Gowa)[1]
Pernahkah anda membayangkan bahwa sebagian orang diganjar
dengan pahala karena rutinitas dunia yang ia tunaikan? Mungkin hal itu tidak
terlintas di benak kebanyakan orang di antara kita. Padahal perkara seperti itu
bisa saja terjadi dengan sebab kehadiran niat yang suci.
Niat memiliki kedudukan yang agung dan tempat yang mulia
di dalam syariat Islam. Bagaimana tidak? Niat merupakan syarat setiap amalan
yang syar'i (amalan ibadah). Niat menjadi sebab diterimanya suatu amalan
ketaatan disertai dengan mencocoki Sunnah Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam-.
Ini telah ditegaskan oleh Nabi kita Muhammad -shallallahu
'alaihi wasallam- di dalam sebuah hadits yang masyhur :
«إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى» متفق عليه
“Setiap amalan itu tergantung pada niatnya, dan
setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai yang dia niatkan.” [HR. Al-Bukhoriy (no. 1) dan Muslim
(no. 1907)]
Syaikh Abdul Karim bin Abdillah Al-Khudhoir
-hafizhahullah- berkata,
“Niat itu adalah syarat untuk benarnya (sahnya) setiap amalan yang syar'iy. Dia adalah
sumber diterimanya amalan disertai dengan mengikuti Nabi -shallallahu 'alaihi
wasallam- dan mencocoki Sunnah.”
[Lihat Irsyadul Akhyar 'Ilaa Syarhi Jawami'il Akhbar
(hlm. 19)]
Tahukah anda
bahwa ternyata niat juga memiliki pengaruh yang amat besar dan dapat membuahkan
kesudahan yang baik pada aktivitas duniawi dan rutinitas harian kita (seperti
makan, minum tidur, dan lain sebagainya)?
Aktivitas
duniawi dan rutinitas harian ini pada asalnya bukan amalan ibadah. Namun, ia bisa
bernilai ibadah dan berbuah pahala bagi pelakunya.
Lihat saja -misalnya-
beberapa perbuatan dan aktivitas, seperti makan, minum, tidur,
mandi, mencari rezeki dan yang semisalnya di antara amalan-amalan dan
rutinitas duniawi. Semuanya bisa menjadi sumber pahala dan keutamaan bagi
seseorang pengaruh niat yang mengiringinya.
Lalu bagaimana
hal itu bisa terjadi? Sebuah pertanyaan penting yang harus kita terangkan bahwa
seorang hamba ketika melakukan amalan dan rutinitas harian tersebut, ia
meniatkan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah -azza wa jalla-.
Ketika dia makan
dan minum, dia niatkan untuk mendapatkan
kekuatan dalam beribadah, dan dia tidur dengan
niat agar bisa bangun shalat malam atau mengerjakan shalat subuh pada waktunya.
Dia berolah raga dengan niat agar kuat dalam berjihad dan berdakwah. Dia
mencari uang untuk menghidupi dan menafkahi keluarganya, dan agar dapat
bersedekah dan berinfak dengan uang hasil kerjanya.
Syaikh
Abdurrahman bin Nashir As Sa'diy -rahimahullahu-
berkata,
"وكذلك
تجري النية في المباحات والأمور الدنيوية. فإن من قصد بكسبه وأعماله الدنيوية
والعادية الاستعانة بذلك على القيام بحق الله وقيامه بالواجبات والمستحبات،
واستصحب هذه النية الصالحة في أكله وشربه ونومه وراحاته ومكاسبه: انقلبت عاداته
عبادات، وبارك الله للعبد في أعماله، وفتح له من أبواب الخير والرزق أموراً لا
يحتسبها ولا تخطر له على بال.
ومن فاتته هذه
النية الصالحة لجهله أو تهاونه فلا يلومن إلا نفسه." اهـ من بهجة قلوب
الأبرار وقرة عيون الأخيار (ص: 12)
"Demikian
pula niat itu berlaku pada amalan-amalan yang mubah dan perkara-perkara duniawi. Karena,
barang siapa yang meniatkan di dalam
mencari harta serta amalan-amalan dunia dan
kebiasaannya untuk menolong dirinya menunaikan hak Allah -ta'ala- dan
menegakkan amalan-amalan yang wajib dan yang sunnah, lalu dia menyertakan
niat yang baik ini pada makan, minum, tidur, istrahatnya, dan usaha-usahanya
(dalam mencari rezeki), maka rutinitas-rutinitas ini akan berubah menjadi
ibadah, dan Allah -azza wa jalla- akan memberi berkah kepada si hamba ini dalam
amalannya, serta akan membukakan untuknya pintu-pintu kebaikan dan pintu-pintu
rezeki (yang merupakan) perkara-perkara yang tidak pernah dia sangka dan tidak
pernah terbetik dalam ingatannya.
Siapa saja yang luput darinya niat
yang baik ini, karena kebodohannya atau peremehannya, maka janganlah dia
mencela, kecuali dirinya sendiri.” [Lihat Bahjatu Qulubil Abrar (hlm.12)]
Di dalam hadits di atas, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang akan mendapatkan
balasan sesuai yang dia niatkan.”
Syaikh Muhammad bin Abdillah bin
Abdil Lathif Al-Jardaniy Ad-Dimyatiy Asy-Syafi'iy -rahimahullahu-
berkata saat menerangkan potongan hadits tersebut,
“Sesungguhnya sabda Nabi
–shallallahu alaihi wa sallam- ini memberikan faedah bahwasanya amalan-amalan
kebiasaan (rutinitas harian) akan menjadi amalan ketaatan, yang pelakunya akan diberi
pahala apabila dia meniatkannya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah -ta'ala-,
seperti makan dan minum jika dia meniatkan untuk menguatkan dirinya dalam
beribadah; tidur dia memaksudkan untuk istrahat agar terbangun menunaikan
shalat subuh; mendatangi istri (karena) dia
inginkan menjaga kehormatan dari perbuatan zina dan untuk memperoleh keturunan;
membersihkan diri untuk menolak bau yang akan mengganggu orang lain; memberi infaq kepada istri, budak, dan hewan ternak, sedang dia maksudkan untuk
mengerjakan perintah syariat.” [Lihat Al-Jawahir Al-Lu'lu’iyyah
fi Syarh Al-Arba'in
An-Nawawiyyah
(hlm. 103-104)]
Dari
sini, tampak jelas bahwa sepantasnyalah seseorang untuk selalu menghadirkan niat yang baik di dalam mengerjakan amalan-amalan
dunia dan rutinitas
harian agar berbuah pahala dan keutamaan
baginya.
Wallahu
a'lam
✍Ditulis di Ma'had Al-Ihsan
Gowa, tanggal 6 Robi'ul Akhir 1443
H, bertepatan dengan 9 Januari 2022 M.
-------------------------
Selesai diedit
oleh Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah Al-Bugisiy –hafizhahullah- pada hari
Kamis, 9 Jumadal Akhiroh 1443 H.
[1] Ma’had Subulus Salam
adalah sebuah pondok pesantren yang dirintis oleh Ustadz Fadhly Abu Harun
Al-Makassariy –hafizhahullah-. Ma’had ini pada awal perintisannya bernama “Ma’had
As-Sunnah Samaya”. Namun, karena sesuatu dan lain hal, namanya berubah menjadi
Ma’had Subulus Salam yang berada di Dusun Samaya, Desa, Romangloe, Kecamatan
Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92171.
Alamatnya
dapat anda kunjungi via link Google Maps berikut ini : https://goo.gl/maps/EenBACcq14PshTRHA
Komentar
Posting Komentar