Solusi Menghadapi Kenaikan Harga Barang & Krisis Moneter
Solusi Menghadapi
Kenaikan Harga Barang & Krisis Moneter
Penulis :
Ust. Abu Imron Adi Suryanto, Lc. –hafizhahullah-
(Pengajar dan Pembina Ma’had
Al-Ihsan Gowa)
Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam-
pernah didatangi rakyatnya, dan mereka pun mengadu kepada Rasulullah –shallallahu
alaihi wa sallam- seraya mereka berkata,
“Wahai Rasulullah,
barang-barang sekarang semuanya naik, tetapkanlah harga (sesuai kemampuan kami).”
Rasulullah –shallallahu
alaihi wa sallam- bersabda,
«إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ
الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ، وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللَّهَ
وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يُطَالِبُنِي بِمَظْلَمَةٍ فِي دَمٍ وَلَا مَالٍ»
“Sungguh Allah, Dia Yang Menetapkan Harga, Dia pula Yang Menahan Harga, dan
Yang Memberikan rezeki (kepada kalian). Namun, sungguh saya ini sangat berharap
ketika berjumpa dengan Allah agar tidak seorang pun di antara kalian menuntut
saya atas kezaliman yang mungkin saja terjadi (di antara kalian), baik dalam perkara
darah, ataupun perkara harta.” [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 3451), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (no. 1314), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 2200). Hadits ini dinyatakan shohih oleh
Syaikh Al-Albaniy dalam Ghoyah Al-Marom
(no. 323)]
Faedah Hadits
1.
Kenaikan
harga barang merupakan bagian dari
bala dan ujian, sedangkan tuntunan kita sebagai orang yang beriman dalam menghadapi ujian dan bala
adalah bersabar. Dengan sebab kesabaran itu, Allah akan memberikan kita
keselamatan dan rahmat-Nya.
2.
Ujian
bisa jadi diturunkan karena adanya dosa yang dilakukan anak cucu Adam. Bisa jadi kondisi sulit yang dialami sekarang adalah balasan terhadap dosa-dosa yang kita lakukan. Lantaran itu, seharusnya kita melakukan introspeksi diri.
3.
Tidak
akan diangkat suatu musibah, kecuali adanya pertobatan yg kita
lakukan. Perlunya banyak melakukan istighfar (permohonan ampunan kepada Allah. Karena, terkadang kondisi sulit disebabkan adanya dosa
yang pernah
dilakukan oleh seseorang.
4.
Perlunya
banyak ber-husnuzh zhon (berbaik
sangka) kepada Allah dengan adanya kenaikan harga. Karena, Allah berfirman,
«أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي»
“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” [HR.
Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (no. 7405), dan Muslim dalam Shohih-nya
(no. 2675)]
5.
Perlunya
memperbaiki keyakinan kita bahwa di balik
kesulitan, terdapat kemudahan. Bahkan Allah mengulang-ulang
perkataan tersebut
untuk mempertegas bahwa di balik kesulitan, terdapat kemudahan.
6.
Perlunya
memperbaiki keyakinan bahwa Allah sangat menyayangi hamba-Nya
melebihi siapapun. Di tengah cobaan, pasti ada kebaikan karena
dengan cobaan tesebut, Allah mengampuni dosa para hamba-Nya dan Allah turunkan rahmat-Nya kepada mereka.
7.
Jika
menginginkan harga tetap stabil atau Allah melapangkan rezeki kita, maka Allah memberikan kiat melalui amalan berikut : Pertama, memperbaiki dan menjaga silaturahmi.
Kedua,
selalu berdoa dan meminta keberkahan dari Allah.
8.
Di antara perkara yang tidak boleh
dilakukan ketika ada kenaikan harga :
1) melakukan perbuatan maksiat,
2) lalai dari berdzikir (mengingat Allah
–subhanahu wa ta’ala-),
3) lalai dari memuji kepada Allah –subhanahu
wa ta’ala-,
4) keluar berdemo menentang
pemerintah.
9.
Pemerintah
yang zalim disebabkan masyarakatnya juga banyak melakukan kezaliman. Lantaran itu, untuk mendapatkan pemerintahan yang
amanah, itu harus dimulai dari
adanya masyarakat yang amanah.
Subhanakallahumma
wabihamdik. Asyhadu Allah ilaha illa anta.
Astagfiruka waatubu ilaik. Wallahu a'lam
_______________
Tulisan ini
adalah rangkuman kajian malam Kamis, 3 Jumadal Akhiroh 1443 H (5 Januari 2021
M), di Mushalla Nurul Ilmi, Kab. Barru.
Tulisan ini
telah diedit oleh Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah –hafizhahullah- pada hari
Jumat, 4 Jumadal Akhiroh 1443 H. Tulisan yang diedit terambil dari Grup What’sApp
(Forum Asatidzah Sulselbar) yang terposting pada tanggal 3 Jumadal Akhiroh 1443
H. Kami ucapkan, “Jazahullohu khoiron” kepada yang meringkas dan
memposting tulisan tersebut.
بارك الله فيكم، ونفع الله بعلومكم الإسلام والمسلمين
BalasHapus